Monday, December 10, 2012

Poktan Subur Makmur Ramai - Ramai Tanam Durian


Saat yang ditunggu, saat yang dinantikan para petani penggarap Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat dari Kelompok Tani Subur Makmur, Desa Pecalongan, Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso yaitu penanaman tanaman DURIAN MONTONG di lahan garapannya. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya apa yang mereka impikan akhirnya terwujud. MENANAM DURIAN MONTONG.


Lahan seluas 7,5 hektar tersebut tidak hanya ditanami durian saja, tetapi juga ditanami Alpokat. Sistem yang diterapkan adalah semacam agroforestry, selain tanaman tahunan yang bernilai ekonomis dan berfungsi konservasi juga ada tanaman sela (tumpangsari) yang mempunyai nilai ekonomi juga. Seperti lahan di Pecalongan ini, sebagai tanaman tahunan ditanami Durian dan Alpokat, sementara tanaman semusimnya adalah jagung dan kacang tanah.

Petani saat menanam durian di lahan

Petani sipa tanam durian
Proses panjang yang dinantikan sejak tahun 2010 akhirnya terwujud juga. Pertemuan kelompok untuk mempersiapkan program ini sejak tahun 2010 hingga pertengahan tahun 2012 sudah dilakukan sebanyak 15 kali. Pertemuan semacam Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan 3 kali antara Pemerintah Daerah (Bappeda, Dinas Kehutanan dan Perkebunan), Petani anggota Kelompok Tani Subur Makmur dengan Bantek PLKSDA-BM Propinsi Jawa Timur. Sebelum itu Bantek PLKSDA-BM juga melakukan PRA (Participatory Rural Apraissal) dengan responden calon petani penggarap.

Bulan Desember, penghujung tahun 2012 menjadi jawaban doa dan harapan mereka semua. Dengan semangat luar biasa, bapak - bapak, ibu - ibu, anak - anak beramai - ramai menanam Durian dan Alpokat secara bersama - sama. Tanam bareng itu dikomandani oleh Abdul Basyid (Ketua Kelompok Tani) yang dipandu oleh Penyuluh Kehutanan lapang (PKL) Bpk. Djoko Setiyono dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) Nia Raflesia.
Bibit Durian dan Alpokat pada saat karantina

Lahan yang sudah disiapkan beberapa waktu lalu dengan lubang tanam - lubang tanam yang sudah sesuai dengan petunjuk teknis dan sudah diberi pupuk organik, siap untuk ditanami durian dan alpokat. Sebelumnya, bibit Durian dan Alpokat harus menjalani seleksi yang ketat dari Tim Penerima Barang (Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Bondowoso) karena bibit yang ditanam harus BERSERTIFIKAT bibit unggul (super). Kemudian bibit di karantina di sekitar lahan agar tanaman bisa beradaptasi dengan lingkungan (iklimitasi) selama 14 hari. Baru setelah itu bibit siap ditanam.

Sambil menanam, semua petani dan masyarakat berdoa semoga apa yang ditanam dapat membawa barokah dan manfaat bagi masyarakat khususnya keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.

2 comments:

  1. MESKIPUN BERSERTIFIKAT, mohon dicek juga detail sebagaimana tertuang dalam pedoman, bahwa ketinggian bibit tanaman buah2an adalah antara 100-120 cm, ini menjadi hal WAJIB, guna meningkatkan keberhasilan pertumbuhan tanaman dan meminimalkan kematian....

    GOOD....LUCK.....Frens

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah diingatkan..... memang salah satu fokus dlm proses seleksi (sortir) bibit adlh ketinggian dan kondisi bibit. Bibit yg kurang memenuhi syarat akan dikembalikan.

      Delete